Tuesday, March 6, 2012

Penggunaan Obat Antibiotik yang Bijak


Obat antibiotik adalah obat yang sangat sering diresepkan dokter pada para pasien, misalnya pada pasien dengan gejala utama demam. Masyarakat pun sering menggunakan obat antibiotik tanpa resep dokter.
Menurut definisinya, obat antibiotik adalah bahan yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan atau menhancurkan kehidupan mikroorganisme, dalam hal ini adalah bakteri. Dalam dunia kesehatan, obat antibiotik digunakan untuk menghentikan infeksi bakteri di dalam tubuh manusia. Obat antibiotik terdiri dari banyak golongan yang dibagi lagi menjadi banyak jenis dengan cara kerja berbagai macam.
Di seluruh dunia, obat antibiotik tergolong sebagai obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sehingga pembelian & penggunaan obat antibiotik tanpa resep dokter adalah suatu langkah yang salah, karena penggunaan obat antibiotik yang tidak tepat/rasional dapat menimbulkan berbagai bahaya bagi penggunanya.
Penggunaan obat antibiotik yang tidak rasional/tepat adalah:
- Dosis atau lama pemakaian yang tidak sesuai standar pengobatan
- Indikasi pengobatan yang salah
- Tidak diresepkan oleh dokter
- Penggunaan yang terlalu sering.
Hal ini, selain berbahaya bagi penggunanya, juga dapat menimbulkan kekebalan (resistensi) bakteri terhadap obat antibiotik tersebut, sehingga obat antibiotik tersebut tidak bisa digunakan kembali (tidak mempan) untuk infeksi bakteri yang sama.
Untuk tuntas dalam mengatasi infeksi yang diakibatkan oleh bakteri & mencegah bakteri kebal terhadap antibiotik yang digunakan, maka dokter meresepkan obat antibiotik sesuai dengan standar pengobatan yang ada. Hal ini di masyarakat dikenal sebagai obat antibiotik ‘harus habis’ & selalu disebutkan/dituliskan oleh dokter/petugas apotek.
Ada salah kaprah yang berkembang di masyarakat, bahwa setiap demam pasti disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga harus diobati dengan obat antibiotik. Padahal, gejala demam bukan hanya disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi oleh berbagai penyakit lain, termasuk infeksi kuman selain bakteri, misalnya virus atau protozoa, yang tidak bisa diobati dengan obat antibiotik. Namun, banyak yang selalu meminta resep obat antibiotik pada dokter ketika mengalami keluhan demam.
Banyak dokter juga terkesan terlalu mudah dalam memberikan resep obat antibiotik yang kurang sesuai indikasi. Untuk mencegah hal ini, coba untuk selalu bertanya indikasinya setiap dokter meresepkan obat antibiotik.
Banyak keluhan atau penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bukan bakteri tetapi salah dalam pengobatannya karena menggunakan obat antibiotik, misalnya:
- Diare: lebih dari setengahnya disebabkan oleh virus.
- Pilek, batuk, & radang tenggorokan: hampir seluruh keluhan tersebut diakibatkan oleh virus.
Jika mengalami keluhan-keluhan di atas, adalah tidak tepat jika langsung menggunakan obat antibiotik, karena penyakitnya sebagian besar bukan diakibatkan oleh infeksi bakteri.
Berikut petunjuk sederhana dalam penyakit-penyakit yang umum terjadi untuk membedakan infeksi oleh bakteri atau virus:
- Diare: yang disebabkan oleh bakteri biasanya disertai oleh lendir & darah, sedangkan yang disebabkan oleh virus biasanya hanya ada sedikit lendir & darah.
- Pilek, batuk, & radang tenggorokan: dahak atau cairan hidung biasanya berwarna kuning atau hijau untuk infeksi bakteri, sedangkan yang disebabkan oleh virus biasanya dahak atau cairan hidung berwarna bening atau putih.
- Demam: yang disebabkan oleh virus biasanya mendadak tinggi & disertai nyeri persendian, sedangkan yang disebabkan oleh bakteri biasanya suhu tubuh bertahap naik.
- Pemeriksaan laboratorium (atas rujukan dokter): pada infeksi bakteri terdapat peningkatan jumlah lekosit (sel darah putih) melebihi angka normal dalam pemeriksaan darah rutin.
Hal-hal di atas tidak selalu terjadi, karena bisa saja ada infeksi virus yang disertai infeksi bakteri atau sebaliknya. Adalah lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter langganannya.
Apapun penyebab diare, pengobatannya adalah mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare dengan minum cairan ber-elektrolit (oralit). Untuk diare yang disebabkan oleh virus, akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 4-5 hari. Namun, karena angka kematian akibat diare yang tinggi pada anak, lebih baik anak yang mengalami diare ada di bawah pengawasan dokter.
Dalam menangani pilek, batuk, atau radang tenggorokan, pengobatan yang umum adalah istirahat & minum lebih banyak dari biasanya disertai asupan zat gizi yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Jika keluhan-keluhan tersebut diakibatkan oleh infeksi virus, tidak perlu diberikan obat.
Untuk mengatasi demam (dengan penyebab apapun) yang berlangsung 1-2 hari, dapat diberikan obat pereda demam seperti parasetamol atau ibuprofen. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila demam berlangsung 3 hari atau lebih.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat antibiotik yang rasional/tepat adalah yang:
- Sesuai indikasi, yaitu untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri
- Dengan konsultasi & diresepkan oleh dokter
- Dosis & lama penggunaan sesuai standar pengobatan
- Jika perlu, didukung oleh hasil pemeriksaan penunjang/laboratorium.
Tips dalam penggunaan obat antibiotik:
- Banyak obat antibiotik yang sudah tersedia dalam bentuk generik, sehingga jangan ragu untuk meminta resep obat generik ketika dokter menyatakan bahwa penyakitnya perlu diobati dengan obat antibiotik.
- Catat namanya jika mengalami reaksi alergi terhadap obat antibiotik tertentu. Sampaikan nama obat tersebut pada dokter setiap kali berobat & akan diresepkan obat antibiotik, sehingga dokter dapat memilih obat antibiotik dari golongan/jenis lainnya.

No comments:

Post a Comment

please leave your comment about my blog or this posting here ^_^
If you find a broken link (you can not Downloads)
Please leave us your comments posts along with the names or names of broken file


budayakanlah memberikan komentar setelah membaca asal jangan spam ^_^
jika anda menemukan link yang rusak (tidak bisa anda download)
silahkan tinggalkan komentar anda beserta nama posting atau nama file yang rusak

Powered by Blogger.