Thursday, August 4, 2011

Karotid Internal (Karotis interna serebralis)

KAROTID INTERNAL (Karotis Interna Serebralis)

   Cabang dari bifurkasi karotis primitif, karotis interna membentang dari tepi atas kelenjar tiroid tulang rawan sampai prosesus klinoid anterior, dimana ini terbagi menjadi empat cabang akhir: serebralis anterior, serebralis tengah, choroid anterior dan komunikans posterior. Mendistribusi ke bagian otak belakang, mata dan kepada semua yang tergantung oleh nya.
   Pada orang dewasa, volume nya sama atau sedikit lebih ringan daripada karotis eksterna ; pada anak-anak dan kebanyakan pada janin, volume karotis interna membawa selalu arteri karotis eksterna. Pada umumnya, kita berpendapat bahwa dua karotis interna hampir tak terlihat sama. Arteri karotis kiri akan lebih sedikit tebal daripada yang kanan; pada sisi kiri, arteri karotis kanan akan sama tebalnya bahkan lebih tebal daripada yang kiri.
   Pada permulaan, arteri karotis interna terletak di luar arteri karotis eksterna, berjalan menuju ke atas dan sedikit ke arah dalam, menuju persimpangan, dengan konsisten ke sudut akut karotis eksterna yang mempunyai arah kebalikan. Arteri karotis interna melintasi kelenjar parotis, menjadi kembali tegak lurus dan melintas menaiki sepanjang faring sampai pada posisi lubang yang rendah pada saluran karotid. Disana, pada saat tegak lurus seperti melintasi saluran nya sendiri, lalu arteri karotis interna melintas datar dan melintang atau lebih tepatnya melintas miring dari posisi depan lalu ke posisi dalam/tengah; arteri karotis interna melintasi bagian lateral pada pelana turcique dan menembus di dalam sinus kavernosa, di situ juga arteri karotis interna berjalan dari belakang ke depan dan ke atas, dengan mendeskripsikan kurva ganda pada S miring yang semua kurva-kurvanya lebih tertekan daripada usia subjek yang lebih maju; pada penerimaan tingkatan apofisis klinoid (prosesus klinoid) anterior, arteri karotis interna mengambil alih, melintas tegak lurus dan berlangsung menembus keseluruhan. Lalu arteri karotis interna memberikan satu kolateral nya sendiri yang penting, arteri optalmik(mata) dan segera bercabang menjadi empat cabang terakhir.
   Karotis interna menjelaskan jumlah flexuosites/penekukan tanpa membahas arti sebenarnya dari arteri karotis interna yang memaksakan arah perjalanannya melalui saluran karotid dan dengan kurva ganda pada S dalam sinus kavernosa, arteri ini memberikan dua atau tiga inkurvasi sebelum menembus pada tengkorak kepala yang beberapa kali cukup tertekan untuk memproyeksikan faring bagian samping.

RELASI
  Mempelajari poin penting pada relasinya, karotis interna memberikan 3 bagian pokok yaitu bagian servikal, bagian intra-petrosus dan bagian intrakranial.

1. Bagian Servikal
   Pada sisi leher, arteri karotis interna berjalan pada awalnya, seperti arteri karotis eksterna, dibawah otot digastrik, di dalam bagian paling tinggi dari daerah karotis; berikutnya arteri tersebut mengikat otot digastrik dan otot-otot styloid lain nya dan kemudian berjalan di dalam ruang bawah parotis posterior. Dibawah otot digastrik, relasinya secara umum mirip dengan arteri karotis eksterna; Saya hanya menunjukkan secara singkat. Hampir pada kondisi yang dangkal, arteri karotis interna merespon, ke tepi luar otot sternocliedomastoideus anterior, aponeurosis dangkal, juga platisma dan kulit. Pada bagian dalam, arteri karotis interna berdekatan dengan dinding faring. Pada bagian depan, arteri karotis interna berhubungan dengan bagian inisial arteri karotis eksterna. Pada bagian belakang, arteri karotis interna merespon prosesus melintang vertebra cervicalis, melipatgandakan anterior kanan di sepanjang leher. Jugular interna berjalan sepanjang dinding eksterna.
   Dibawah otot digastrik dan otot stylohyoideus, arteri berjalan pada ruang bawah parotis posterior. Ruang tersebut terbatas, pada bagian belakang, melalui prosesus melintang kolon servikal; pada bagian depan, melalui perpanjangan faring pada parotis dan melalui septum berserat yang memanjang di dalam perencanaan otot styloid dan membuat sesak ruang segitiga antara stylo-faring dan dinding lateral faring; pada bagian dalam, melalui dinding faring, yang akhirnya ke luar, ruang tidak memiliki batas yang cukup rapi; ruang tersebut memanjang diantara perencanaan otot styloid dan prosesus melintang kolon servikal, sampai dibawah permukaan otot sternocliedomastoideus. Pada bagian atas, ruang bawah parotis posterior “overhang” oleh tengkorak kepala bawah, ditusuk dengan banyak jumlah lubang yang mengirimkan bagian ke organ vaskular dan isi syaraf pada ruang tersebut; Pada bagian bawah, ruang tersebut berkomunikasi secara baik dengan daerah karotid.
   Karotis interna kurang lebih terkait langsung dengan perbedaan dinding pada ruang itu. Arteri tersebut segera berhubungan dengan perpanjangan faring pada parotis dan dengan dinding faring; Kami telah mengatakan bahwa flexuosites/penekukan dapat menolak dinding tersebut. Pada pembalasan nya, relasi arteri karotis interna dengan amygdale menjadi jauh dengan segera. Amygdale adalah efek yang ditempatkan berikutnya, tidak pada ruang bawah parotis posterior, tetapi pada ruang bawah parotis anterior, dan pada kasus rata-rata, kurang lebih 2 sentimeter terpisah dengan arteri karotis interna.
   Pada akhirnya, arteri karotis interna sudah berelasi dengan isi organ-organ yang lain pada ruang bawah parotis posterior.
   Jugular interna keluar dari lubang posterior yang dirobek, pada mulanya ditempatkan di belakang karotid, lalu jugular interna melewati pada posisi bawah dan sedikit ke luar dan menjadi berintegrasi sedikit demi sedikit dengan arteri bagian eksternal. Syaraf tulang belakang melewati posisi bawah dan kemudian ke luar, membuat silang bagian depan posterior dari jugular interna dan tidak memberikan poin relasi dengan segera dengan arteri karotis interna. Syaraf pneumogastrik, yang berlawanan, menjadi keluar dari tengkorak kepala, bertempat pada sudut dihedral yang tertutup pada bagian belakang yang membentuk integrasi karotid dan jugular dan berikutnya menurunkan secara paralel arah dari kanal untuk pergerakan cairan tubuh. Syaraf glosofaring, pada mulanya bersituasi pada bagian belakang karotid, membuat silang paling bawah bagian depan eksterna, pada saat syaraf tersebut merubah arah untuk melewati bagian lateral faring dan bagian bawah lidah. Syaraf besar hipoglosal, pada saat ini dimana syaraf tersebut keluar dari lubang condyloid anterior, bertempat pada bagian belakang dan bagian dalam arteri karotis interna; syaraf tersebut berikutnya membuat silang secara sangat miring pada bagian belakang wajah dari kanal untuk pergerakan cairan tubuh, tanpa membuat kontak dengan segera, melintasi ke bagian bawah dan ke bagian luar untuk mengelilingi arteri karotis eksterna, dengan segera berasal dari bawah daerah tengkuk.
   Ganglia servikal superior bertempat pada bagian belakang dan bagian dalam dari arteri karotis interna, pada posisi atas ke dua dan ke tiga vertebra cervicalis. Cabangnya, syaraf jugular (penyimpanan umum cabang anastomotik untuk yang ke IX dan X) dan cabang-cabang tersebut berkomunikasi untuk sepasang servikal pertama yang membuat silang arteri bagian belakang wajah. Cabang ganglia faring membuat silang bagian dalam karotid, sepanjang percabangan itu, menurunkan secara vertikal syaraf kardio superior. Pada akhirnya cabang karotid beraplikasi pada arteri dan menekan arteri tersebut pada saluran intra-petrosus, dimana cabang tersebut membelah menjadi beberapa cabang yang membentuk pleksus karotid. Sehingga, arteri karotis interna sudah berelasi pada ruang bawah parotis posterior dengan beberapa jumlah ganglia limpatik.

2. Bagian Intra-petrosus
   Pada bagian intra-petrosus, arteri karotis interna berjalan dalam saluran karotid. Arteri tersebut terpisah dari dinding belakang oleh pleksus simpatik yang mengikuti dan oleh pleksus vena. Pada bagian vertikal saluran karotid, arteri tersebut merespon melalui dinding tengah yang mengarah ke depan, di dinding belakang bagian tulang pada tabung eustachio dan arah otot malleus (otot martil) yang menyilang secara tegak lurus pada bagian belakang cochlea (ruang tempat selaput telinga) ; pada bagian luar, di persimpangan dinding belakang atau tabung rongga timpani dan dinding internal atau labirin.
   Dalam bagian horisontal pada saluran karotid, karotis interna berelasi dengan : pada bagian bawah, dengan dinding inferior pada saluran tersebut, dilengkapi dengan bagian dalam serat-serat trousseau yang menutup lubang depan yang robek ; pada bagian atas, dengan saluran di dinding superior, dilengkapi dengan bagian dalam oleh keseluruhan dan beberapa kali oleh lapisan tipis tulang yang mendeteksi sphenoid (lingula). Pada bagian wajah depan, karotid menyilang, di atas nya lagi, oleh trunk yang menghasilkan fusi syaraf besar petrosus superfisial dan syaraf besar petrosus profunda.
  Trunk ini setelah menerima sebuah serabut simpatik pada pleksus karotid, mengambil nama dari syaraf vidian (latin : nervus canalis pterygoidei, inggris : nerve of pterygoid canal), mengikat di bawah arteri dan keluar dari tengkorak kepala pada lubang depan yang robek.

3. Bagian Intrakranial
   Karotis interna mula-mula berada di dalam sinus kavernosa. Dalam sinus itu, arteri karotis menempati bagian tengah pada arahan tersebut.
   Pada bagian wajah atas diperbaiki oleh sinus dinding dura melalui gaya adhesi solid. Pada bagian wajah bawah membuat ikatan karotid, yang akan masuk melalui bagian ekstrim belakang dari saluran karotid pada tubuh sphenoid dan melalui lembar profunda pada rongga dura ganglia gasseri. Pada bagian internal wajah, karotid berelasi dengan bagian vaskular kelenjar dibawah otak. Pada bagian eksternal wajah, arteri tersebut kadang-kadang membuat suatu saluran. Pada bagian eksternal wajah, arteri menyilang dari atas ke bawah, dengan syaraf umum okulomotor (inggris: oculomotor nerve, latin: nervus oculomotorius), syaraf trochlear (sinonim: syaraf patetik, inggris: trochelar nerve, latin: nervus trochlearis), syaraf eksterna okulomotor (sinonim: syaraf okulomotor eksternal, syaraf abduktor, syaraf abducens, inggris: abducent nerve, latin: nervus abducens) dan syaraf optalmik. Syaraf eksterna okulomotor, biasanya bebas dalam sinus interior; syaraf-syaraf trunk yang lain (optalmik, okulomotor umum, patetik) termasuk dalam ketebalan dinding sinus eksterna.
   Pada saat keluar dari sinus, arteri membuat silang bagian eksternal wajah pada syaraf optik dan setelah itu melintangi selaput arachnoid yang membentuk suatu kantung lengkap, arteri tersebut membagi menjadi tingkatan interna ekstrimitas lateral Sylvius (inggris: sulcus lateralis, latin: sulcus lateralis), menjadi empat cabang terakhir.

CABANG KOLATERAL
   Pada bagian servikal, arteri karotis interna tidak memberikan secara normal, cabang-cabang kolateral; dengan sangat luar biasa, arteri tersebut melalui faringea atau daerah tengkuk. Pada bagian intra-petrosus, karotis interna menyediakan beberapa cabang kecil yang penting dalam mendistribusi saluran periosteum, dan sebuah arteriola yang sedikit berproduktif, cabang karotido limpatik menekan saluran dan bercabang pada mukosa di dinding inferior yang bernama rongga timpani. (Inggris: tympanic cavity, latin: cavum tympani).
   Pada bagian intrakarnial, arteri karotis interna menyediakan suatu cabang anastomotik untuk arteri vidian, cabang yang keluar dari tengkorak kepala dengan syaraf vidian; suatu cabang untuk arteri meningea tengah, dan ramuskular yang sangat ramping untuk menembus keseluruhan, ganglia gasseri, dan syaraf-syaraf yang berjalan dalam pleksus kavernosa. Hanya kolateral penting yaitu arteri optalmik.

VARIETAS KAROTID INTERNA
  Karotis interna memungkinkan absen atau menghilang sepenuhnya, arteri tersebut mungkin terlalu pendek, sama lebih pendek nya dengan arteri vertebra yang sesuai. Variasi panjang nya adalah seperti arteri karotis eksterna, pada percabangan yang terlambat atau prematur nya arteri primitif.
   Karotis interna dapat menyediakan secara abnormal beberapa cabang karotis eksterna ; arteri faringea asenden (sinonim : arteri faringea inferior, inggris : pharyngeal ascending artery), lidah (inggris: lingual artery, latin: arteria lingualis), melintang pada wajah (sinonim: perlintangan pada wajah, inggris: facial tranverse artery); kita memilki persamaan sinyal pada cabang tanpa penomeran/penamaan yang lain, seperti akses arteri meningea, suatu cabang anastomotik untuk arteri basilar, seperti untuk sinus sphenoid yang lain (inggris: sphenoidal sinus). Sinus tersebut terdiri dari berbagai macam pada disposisi dan distribusi cabang akhir.

by: virgo maulana al-banjari
https://www.facebook.com/note.php?note_id=178869452175629

No comments:

Post a Comment

please leave your comment about my blog or this posting here ^_^
If you find a broken link (you can not Downloads)
Please leave us your comments posts along with the names or names of broken file


budayakanlah memberikan komentar setelah membaca asal jangan spam ^_^
jika anda menemukan link yang rusak (tidak bisa anda download)
silahkan tinggalkan komentar anda beserta nama posting atau nama file yang rusak

Powered by Blogger.