Monday, January 30, 2012

News Page & My News Facebook

ini adalah halaman facebook baru ku, jadi bagi yag berminat silahkan di klik tanda "suka" yang ada di sana yah, ups, yang punya page jangan lupa di add sebagai teman anda juga yah (buwat kenalan :P ) hehehehehe......
saya harap dengan adanya page baru ini kita semua bisa share ilmu bersama-sama.

by: Virgo Maulana Al-banjari

Terapi Pijat Es Sebelum Persalinan


Sakit hebat menjelang persalinan membuat ngeri sebagian wanita untuk hamil. Padahal bongkahan es batu yang biasanya dipakai untuk mengawetkan ikan laut bisa membebaskan mereka dari penderitaan itu. Cara ini sangatlah mudah hanya memasukkan pecahan es secukupnya kedalam handuk tangan. Lalu di tekan-tekankan pada titik di punggung tangan di antara jempol dan telunjuk (di sebut LI-4 pada pengobatan tradisional cina). Cara ini efektif meredam sakit akibat kontraksi.
Terapi pijat es ini saya dapatkan dari sebuah jurnal (Journal of Midwife and Woman’s Health). Sebuah studi ini di lakukan pada 49 wanita hamil berusia 16-38 tahun yang sedang menanti kelahiran buah hatinya. Mereka mendapat terapi pijat es selama kontraksi berlangsung pada salah saltu tangan.
Pemijatan di ulangi pada tangan lainnya begitu kontraksi selanjutnya terjadi, terapi ini terus dilakukan bergantian hingga total waktu terapi mencapai 20 menit atau sudah mencapai kotraksi ke-4.
Hasilnya dar terapi ini intensitas dan derajat kenyerian berkurang. Intensitas sakit berkurang 19% bila pemijatan dilakukan pada tangan kanan dan tangan kiri 50%. Derajat kenyerian pun hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tidak sampai membuat stress dari pada menghindari sakit dengan bius tapi beresiko terhadap bayi yang dilahirkan, para ibu labih memilih terapi pijat es yang aman dan bisa dilakukan oleh siapa pun.

Thursday, January 26, 2012

Melahirkan Normal Setelah Sesar


Vaginal Birth After Caesarean (VBAC), atau Trial of Labor After Caesarean (TOLAC) adalah istilah untuk melahirkan anak secara normal (melalui vagina) setelah anak yang sebelumnya dilahirkan secara operasi Sesar (Caesarean section). Sejak tahun 1916, terkenal istilah bahwa setelah sesar, harus sesar lagi. Sampai tahun 1988, hanya 3% anak yang berhasil lahir normal setelah anak sebelumnya melalui operasi sesar.
Ada banyak alasan kenapa sebaiknya melahirkan normal, baik untuk si ibu maupun si bayi, antara lain:
Ibu:
Mencegah kematian dari operasi
Mencegah komplikasi operasi
Mencegah kehilangan darah banyak
Mengurangi resiko infeksi
Mengurangi resiko cedera organ sekitar
Mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah karena bekuan darah operasi
Menyusui biasa lebih mudah setelah melahirkan normal, lebih hemat.
Anak:
Menurunkan kejadian hipertensi paru persisten
Lahir normal mengkondisikan bayi akan kehidupan di luar rahim
Mencegah cedera bayi akibat operasi
Tingkat kematian bayi lebih rendah ketimbang sesar elektif
Kelahiran sesar adalah melahirkan bayi melalui insisi (pemotongan bedah) yang dibuat di dinding perut dan melalui rahim, bukan melalui vagina. Alasan untuk bedah caesar termasuk kegagalan untuk melanjutkan persalinan normal, kelainan laju jantung janin, dan komplikasi yang melibatkan plasenta (ketuban). Karena melahirkan sesar adalah prosedur pembedahan besar, ini berarti terdapat risiko yang ditimbulkan oleh operasi besar lainnya, seperti infeksi atau komplikasi dari anestesi (pembiusan). Kandidat bedah sesar biasa juga akan mempunyai kesulitan pada kehamilan berikutnya.
Kelahiran normal setelah sesar mempunyai resiko komplikasi seperti ruptur uterus (pecah rahim), infeksi lapisan rahim, kekurangan oksigen ke otak bayi, dan kematian bayi. Namun penelitian membuktikan angka kejadian komplikasi ini sangatlah kecil. Ruptur uterus adalah komplikasi yang paling umum. Ruptur uterus terjadi ketika luka di otot rahim akan terbuka. Pecahnya rahim dapat mengakibatkan sebagian atau seluruh dari bayi dan plasenta mungkin meninggalkan rahim, yang dapat menyebabkan kelainan denyut jantung janin dan bahkan kematian janin. Penggunaan obat-obatan untuk mempercepat proses kelahiran, justru dapat meningkatkan resiko rupture uterus ini. Apabila parah, dapat mengakibatkan perdarahan berat, yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi. Dalam beberapa kasus, perdarahan mungkin begitu parah sehingga histerektomi perlu dilakukan.
Kontrol kehamilan yang baik, kemajuan teknologi, dan obat-obatan menurunkan resiko-resiko yang dapat terjadi saat VBAC/TOLAC. Riset terbaru membuktikan kalau VBAC tidak menaikkan resiko pendarahan paska kelahiran, sobekan vagina, atau komplikasi pada bayi. Pendapat ini didukung juga oleh ACOG, asosiasi obstetrik dan ginekologi dari Amerika. Kerusakan otak atau kematian bayi karena VBAC terjadi pada 1 dari 2000 kelahiran. Semua resiko sama besarnya dengan ibu yang melahirkan normal sebelumnya. Ketakutan akan ruptur uterus terjadi pada masa lalu, sebab pada jaman dahulu insisi yang digunakan adalah secara vertikal. Saat ini insisi sesar dilakukan secara melintang dan letak nya rendah, sehingga kemungkinan terjadinya komplikasi rahim adalah rendah.
Riwayat rupture uteri sebelumnya, bayi yang besar, tulang panggul yang sempit, atau infeksi jalan lahir yang masih aktif tetaplah beberapa syarat untuk tetap dilakukan sesar. Bedah sesar ulang juga mungkin membawa risiko di luar yang ditimbulkan dengan VBAC. Risiko infeksi dan komplikasi bedah lainnya tampaknya lebih besar pada wanita yang menjalani ulangi kelahiran sesar dibandingkan dengan mereka yang sukses dengan kelahiran vagina setelah bedah sesar.
Mengulangi kelahiran sesar dapat mempersulit kehamilan berikutnya. Terkadang dapat menyebabkan penempelan plasenta pada leher rahim, sehingga mengganggu proses kelahiran. Sesar sebelumnya juga meningkatkan kemungkinan bahwa plasenta akan tumbuh ke dalam dinding rahim, menyebabkan kesulitan pelepasan plasenta setelah melahirkan. Hal ini dapat mengakibatkan perdarahan berat selama kelahiran, dan dapat memerlukan operasi pengangkatan rahim.
Keputusan untuk mencoba kelahiran normal, atau mengulangi sesar haruslah diputuskan secara hati-hati oleh sang calon ibu dan sang dokter. Segala macam resiko perlu dipertimbangkan matang-matang. VBAC dapat dipertimbangkan oleh ibu karena:
Lebih sedikit komplikasi (infeksi dan kehilangan darah)
Energi dan stamina lebih cepat pulih kembali
Inisiasi menyusui dini pada bayi dapat dilakukan
Memberi efek positif dan lebih mudah untuk kelahiran berikutnya
Peluang keberhasilan VBAC akan rendah jika:
Kehamilan post-term
Bayi yang besar
Sudah pernah menjalani operasi sesar lebih dari 1x
Obesitas
Gagal melahirkan pada VBAC sehingga perlu operasi sesar terjadi pada 20%-40% kasus. Lalu, bagaimanakah kita menyiapkan diri kita sendiri (para ibu hamil tentunya)? Berikut saran-sarannya:
Pelajari mengenai VBAC dan cara meneran yang baik
Diskusikan kekhawatiran anda dan pengharapan anda dengan sang dokter. Pastikan dokter telah memiliki riwayat kesehatan yang lengkap termasuk riwayat obstetri sebelumnya.
Pastikan tersedia sarana kesehatan serta sarana pemantauan yang lengkap dan memadai selama kelahiran. Utamakan di rumah sakit dengan sarana terlengkap yang juga mempunyai sarana untuk memonitor keadaan janin secara berkelanjutan, tim bedah yang siap siaga, serta ketersediaan obat bius untuk mengontrol sakit dan transfusi darah 24 jam untuk mengontrol pendarahan.
Biarkan proses kelahiran berjalan alami, tanpa menggunakan bantuan obat-obatan. Penggunaan obat-obatan akan memperbesar resiko ruptur uteri.
Persiapkan mental anda jika harus terpaksa untuk dilakukan bedah sesar kembali.
Rawatlah kesehatan fisik anda. Makan makanan sehat, tetap lakukan aktivitas fisik rutin ringan setiap harinya, dan cukup istirahat.


Referensi:
ChildBirth.org. Vaginal Birth After Cesarean FAQ.
Caughey AB, Smith CV. Vaginal Birth After Cesarean Delivery. eMedicine-Medscape.
Mayo Clinic Staff. VBAC (vaginal birth after C-section). Mayo Clinic.
American Pregnancy Association. VBAC: Vaginal Birth after Cesarean.
Cornforth T. Is Vaginal Birth Safe After C-Section? Risks From Labor After Prior Cesarean Delivery Low, Study Reports. Women's Health About.com
Rozen G, Ugoni AM, Sheehan PM. A new perspective on VBAC: a retrospective cohort study. Women Birth. 2011 Mar;24(1):3-9.

Saturday, January 21, 2012

Belajar Mengetik Dengan 10 Jari


   Rapid Typing adalah sebuah aplikasi yang bisa membantu anda semua yang lagi ingin belajar mengetik dengan sepuluh jari tanpa membutuhkan waktu lama, dalam aplikasi ini anda bisa dengan mudah memilih tingkat kesusahan yang akan di gunakan. RapidTyping ini mempunyai ukuran yang tidak terlalu besar jadi otomatis tidak akan terlalu memberatkan kerja PC anda soalnya ukuran aplikasi ini cuma 5,77 MB ^_^, soooooo,,,,, tunggu apa lagi dowload aja aplikasi ini + di jamin GRATISSSSSSSSS...... soalnya saya juga suka yang gratis & di blog pribadi saya ini semua file atau software yang ada di sini gratis jadi anda tinggal download saja.

untuk mendownload software ini, silahkan klik tanda download di bawah ini
DOWNLOAD Rapid Typing Gratis

Thursday, January 19, 2012

Epidermoid cysts (sebaceous cysts)


Definition

Epidermoid cysts
are small bumps that develop beneath the skin on your face, neck, trunk and sometimes your genital area. Slow-growing and often painless, they rarely cause problems or need treatment.
Although many people refer to epidermoid cysts as sebaceous cysts, they’re different. True sebaceous cysts are less common, and they arise from the glands that secrete oily matter that lubricates hair and skin (sebaceous glands). Epidermoid glands arise from the cells that make up the outer layers of skin (epidermal).
If the appearance of an epidermoid cyst bothers you, or if the cyst ruptures or becomes infected, it can be surgically removed. Epidermoid cysts are almost always noncancerous, but in rare cases, they can lead to skin cancers.

Symptoms

Epidermoid cysts:
  • Are round cysts or small bumps that are easy to move with your fingers
  • Are usually white or yellow, though people with darker skin may have pigmented cysts
  • Range in size from less than 1/4 inch to nearly 2 inches (a few millimeters to 5 centimeters) in diameter
  • Occur on nearly any part of your body, including your fingernails, but are found most often on your face, trunk and neck
Sometimes an epidermoid cyst has a central opening — the remnant of a hair follicle from which the cyst originally formed — that's plugged by a tiny blackhead. You may be able to squeeze out a thick, cheesy material through this opening, but because of the risk of infection and scarring, it's best to leave this to your dermatologist.
Milia — tiny, deep-seated whiteheads that never seem to come to the surface of your skin — are miniature epidermoid cysts. They're especially common in older women and in men with significant sun damage on their cheeks and temples. They can also be caused or aggravated by long-term use of oil-based creams or cosmetics.
Signs and symptoms of infection, which can occasionally occur, include:
  • A thick, yellow material draining from the cyst that may have a foul odor
  • Redness, swelling and tenderness around the cyst
A similar looking condition
Sometimes you may develop a small bump on your scalp that looks like an epidermoid cyst. These are almost always pilar or trichilemmal cysts, which usually have thicker walls than epidermoid cysts do and almost always move freely under your skin. The lining of this type of cyst differs slightly from that of an epidermoid cyst.
When to see a doctor
Most epidermoid cysts aren't harmful, but you may want to have them removed for cosmetic reasons. See your doctor if you have a cyst that:
  • Grows rapidly
  • Ruptures
  • Becomes painful
  • Occurs in a spot that's constantly irritated

Causes

The surface of your skin (epidermis) is made up of an extremely thin, protective layer of cells that your body continuously sheds. Most epidermoid cysts form when these surface cells, instead of exfoliating normally, move deeper into your skin and multiply. Most often, this occurs in areas where there are small hair follicles and larger oil glands (sebaceous glands), such as your face, neck, upper back and groin.
The epidermal cells form the walls of the cyst, and then secrete the protein keratin into the interior. The keratin is the thick yellow substance that sometimes drains from the cyst.
Several factors can lead to this abnormal proliferation of cells, including:
  • Damage to a hair follicle. Each hair grows from a follicle, a small pocket of modified skin in the dermis, the layer of skin just below the epidermis. Follicles damaged by injuries, such as abrasions or surgical wounds, can become blocked by surface cells.
  • A ruptured sebaceous gland. Located just above the hair follicles, sebaceous glands produce sebum, the oil that lubricates your skin and coats each hair shaft. These glands are easily ruptured by inflammatory skin conditions, especially acne, making them a likely site for epidermoid cysts.
  • Developmental defect. Epidermoid cysts can begin in a developing fetus when stem cells intended to form skin, hair or nails become trapped in cells forming other tissues.
  • Heredity. Epidermoid cysts can develop in people with Gardner's syndrome, a rare genetic disorder that causes growths in the colon, or basal cell nevus syndrome, an inherited disease that leads to several serious defects.

Risk factors

Nearly anyone can develop one or more epidermoid cysts, but these factors make you more susceptible:
  • Being past puberty. Though they can occur at any age, epidermoid cysts rarely appear before puberty.
  • Being male. Men are more likely to have epidermoid cysts.
  • Having a history of acne. Epidermoid cysts are especially common in people who've had acne.
  • Having significant sun exposure. Milia, seen mainly on the face, often occur in men and women with a long history of sun exposure.
  • Experiencing skin injuries. Any traumatic or crushing injury to your skin — slamming your hand in a car door, for instance — increases your risk of an epidermoid cyst.
Complications
In rare cases, epidermoid cysts can give rise to basal and squamous cell skin cancers. Because this occurs so seldom, epidermoid cysts usually aren't biopsied unless they're solid, immobile, infected or have other unusual characteristics that suggest a more serious problem. Besides cancer, other complications include:
  • Inflammation. Epidermoid cysts can become tender and swollen, even if they're not infected. Inflamed cysts are difficult to remove, and your doctor is likely to postpone treating them until the inflammation subsides.
  • Rupture. A ruptured cyst often leads to a boil-like abscess that requires prompt treatment.
  • Infection. An epidermoid cyst can become infected spontaneously or after a rupture.
  • Genital discomfort. Genital epidermoid cysts can lead to painful intercourse and urination.
·         Preparing for your appointment
Your family doctor or general practitioner will likely be able to diagnose an epidermoid cyst based on its appearance. In some cases, however, you may be referred to a doctor who specializes in the diagnosis and treatment of skin conditions (dermatologist).
Here's some information to help you get ready for your appointment, and to know what to expect from your doctor.
What you can do
  • Write down your key medical information, including other conditions for which you've been treated and any prescription or over-the-counter medications you're taking, including vitamins and supplements. Your doctor will want to know whether you've ever had acne — with or without cysts — that required treatment, and whether you have a family history of severe acne or multiple cysts.
  • Note any recent injuries to your skin, including accidental wounds or scrapes as well as any surgical procedures.
  • Write down questions to ask your doctor. Having a list of questions can help you make the most of your time with your doctor.
Below are some basic questions to ask your doctor about epidermoid cysts. If any additional questions occur to you during your visit, don't hesitate to ask.
  • Do I have an epidermoid cyst?
  • What causes this type of cyst?
  • Is the cyst infected?
  • What treatment approach do you recommend, if any?
  • Will I have a scar after treatment?
  • Am I at risk of this condition recurring?
  • Is there anything I can do to help prevent a recurrence?
  • Do epidermoid cysts increase my risk of other health problems?
What to expect from your doctor
Your doctor is likely to ask you a number of questions, such as:
  • When did you notice this skin growth?
  • Have you noticed any other skin growths?
  • Have you had similar growths in the past? If so, on what parts of your body?
  • Have you had severe acne with cysts?
  • Is the growth causing any discomfort?
  • Are you embarrassed by the growth?
  • Have you had any recent skin injuries, including minor scrapes?
  • Have you recently had a surgical procedure in the affected area?
  • Does a tendency to form cysts run in your family?
What you can do in the meantime
Resist the urge to try to squeeze or "pop" your cyst. Your doctor will be able to take care of the cyst with the least risk of scarring and infection.
Tests and diagnosis
In most cases, your doctor can diagnose an epidermoid cyst based on its appearance, though he or she may refer you to a dermatologist for treatment.
Treatments and drugs
Cysts that don't cause cosmetic or functional problems are usually left alone. A cyst that's inflamed, ruptured or infected may be treated with:
  • Injections. Your doctor may inject an inflamed, but uninfected, epidermoid cyst with a corticosteroid or triamcinolone acetonide (Kenalog) to help reduce inflammation.
  • Incision and drainage. In this procedure, your doctor makes a small cut in the cyst and expresses the contents. Although incision and drainage is relatively quick and easy, cysts often recur after this treatment.
  • Total excision. This surgical technique removes the entire cyst and so prevents recurrence. Excision is most effective when the cyst isn't inflamed. Your doctor may recommend first treating the inflammation with antibiotics, steroids, or incision and drainage and then waiting to perform excision for four to six weeks after inflammation resolves. Total excision requires sutures. Your doctor will remove sutures in your face within a week or so of total cyst excision, and will remove sutures elsewhere in your body within one to two weeks.
  • Minimal excision. Some doctors prefer this technique because it removes the whole cyst wall but causes minimal, if any, scarring. During the procedure, your doctor makes a tiny incision in the cyst, expresses the contents, and then removes the cyst wall through the incision. The small wound is usually left to heal naturally.
  • Lasers. To minimize scarring, your doctor may use a carbon dioxide laser to vaporize an epidermoid cyst on your face or other sensitive area.
Prevention
·         There's no way to stop epidermoid cysts from forming, but avoiding excessive sun exposure and using oil-free skin care products can help prevent milia. To prevent scarring and infection, don't try to squeeze cysts yourself.


rreferences

  1. Epidermal cysts. The Merck Manuals: The Merck Manual for Healthcare Professionals. http://www.merck.com/mmpe/sec10/ch127/ch127c.html. Accessed March 2, 2011.
  2. Goldstein BG, et al. Overview of benign lesions of the skin. http://www.uptodate.com/home/index.html. Accessed Feb. 18, 2011.
  3. Penneys NS, et al. Common benign cutaneous growths: Seborrheic keratoses, cherry hemangiomas, and epidermoid cysts. American Academy of Dermatology. http://www.aad.org/education/students/benign_cutan_growths.htm. Accessed March 2, 2011.
  4. Thomas VD, et al. Benign epithelial tumors, hamartomas, and hyperplasias. In Wolff K, et al. Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York, N.Y.: The McGraw-Hill Companies; 2008. http://www.accessmedicine.com/content.aspx?aID=2981819. Accessed March 3, 2011.
  5. Habif TP. Benign skin tumors. In: Habif TP. Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 5th ed. Edinburgh, U.K.; New York, N.Y.: Mosby Elsevier; 2010. http://www.mdconsult.com/books/about.do?about=true&eid=4-u1.0-B978-0-7234-3541-9..X0001-6--TOP&isbn=978-0-7234-3541-9&uniqId=230100505-57. Accessed March 3, 2011.

Monday, January 16, 2012

Suster Stres

Saat dirawat di rumah sakit, tak jarang pasien harus berhadapan dengan perawat yang galak dan tidak ramah. Menurut Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sikap itu menunjukkan kalau perawat yang bersangkutan adalah perawat tidak berkualitas yang ilmunya cetek.

Komunikasi yang baik dengan pasien merupakan salah satu ilmu sekaligus keterampilan yang harus dikuasai oleh perawat masa kini. Perawat yang tidak komunikatif hanya akan membuat pasien stres, sehingga proses penyembuhan penyakitnya menjadi lebih lama dari seharusnya.

"Perawat yang galak itu pasti stres karena ilmunya cetek, pekerjaannya banyak dan gajinya tidak seberapa," kata Ketua PPNI, Dewi Irawaty, MA, PhD usai membuka workshop internasional Focus on Health and Health Care Service and Technologies di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (16/1/2012).



Menurut Dewi yang saat ini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UI, perawat masa kini harus menguasai ilmu Terapeutic Communication atau komunikasi terapetik. Dengan mempelajari dan mempraktikkan ilmu ini, perawat akan mampu bicara dengan teknik tertentu sehingga pasien merasa nyaman dan tidak stres.

Perawat-perawat masa kini umumnya sudah dibekali ilmu tersebut, hanya saja perawat-perawat lama masih banyak yang hanya berpendidikan setingkat SMA. Perawat-perawat lama yang tidak memperkaya diri dengan ilmu komunikasi seperti itulah yang biasanya jadi galak dan dengan sendirinya tidak bisa bersaing dengan perawat-perawat muda yang jauh lebih terampil dan komunikatif.

Dewi juga mengeluhkan banyaknya perawat yang kualitasnya dinilai masih di bawah standar. Jumlah perawat sebesar 500 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia sebenarnya sudah bisa dibilang berlimpah, namun yang benar-benar memenuhi standar kualitas sebagai perawat moderen dinilainya hanya sekitar 50-60 persen.



Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa, 1 perawat di Indonesia diperkirakan harus melayani 10.000 jiwa dan perbandingan ini dinilai Dewi sangat tidak memadahi. Padahal di negara lain seperti Singapura, 10.000 penduduk bisa dilayani oleh belasan perawat berkualitas.

Sunday, January 15, 2012

Visum et Repertum


Visum et repertum  berasal  dari  kata latin yang  di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu something seen atau appearance (visum) dan   inventions atau f ind out (repertum).  Menurut istilah, visum et repertum berarti laporan tertulis yang dibuat oleh dokter  berdasarkan sumpah jabatannya terhadap apa yang dokter lihat dan periksa berdasarkan keilmuannya. Laporan tersebut dokter buat atas  permintaan tertulis dari pihak berwenang untuk kepentingan pengadilan.

Pembuat visum et repertum adalah dokter, baik dokter umum, dokter spesialis, dokter
gigi, maupun dokter hewan. Baik statusnya sebagai dokter negeri maupun dokter swasta.Khusus dokter hewan, hanya berhak membuatnya pada kasus yang berhubungan dengan hewan.
Pihak  berwenang  yang  berhak  meminta  pembuatan   visum et repertum kepada
dokter adalah polisi, jaksa dan hakim. Jaksa dan hakim meminta pembuatannya  melalui polisi. Hakim bisa langsung memintanya pada kasus psikiatri.

untuk lebih lanjut tentang visum et repertum silahkan download ebooknya di sini:
1. ebook Visum et Repertum DOWNLOAD
2. Contoh surat Visum et Repertum DOWNLOAD

Friday, January 13, 2012

lymphadenitis


   Lymphadenitis adalah peradangan pada salah satu atau lebih kelenjar getah bening, yang biasanya menjadi bengkak dan lunak. Jadi ketika kelenjar getah bening di sekitar leher, ketiak, dan pangkal paha membengkak dan terasa sakit ketika ditekan, itu merupakan pertanda adanya lymphadenitis.


Sistem Limfatik
   Sistim limfatik adalah bagian dari sistim kekebalan tubuh. Ia memainkan peran kunci dalam pertahanan tubuh melawan infeksi dan sejumlah penyakit lainnya, termasuk kanker.
Seperti sistim peredaran darah, sistim limfatik adalah suatu sirkulasi, tetapi cairan yang beredar didalamnya adalah getah bening, bukan darah.
   Sistim limfatik membantu transportasi zat seperti sel, protein, nutrien, produk sisa/buangan di seluruh tubuh. Sistim limfatik meliputi : Pembuluh limfatik (sering disebut secara sederhana ‘limfatik’), kelenjar getah bening (sering disebut ‘kelenjar limfe ’) dan organ seperti limpa dan timus. Sumsum tulang yang ditemukan dalam tulang besar juga merupakan bagian dari sistem limfatik. Sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang.


Fisiologi dan Peran Sistim Limfatik
   Sistim limfatik adalah suatu bagian penting dari sistim kekebalan tubuh, membentengi tubuh terhadap infeksi dan berbagai penyakit, termasuk kanker.
Suatu cairan yang disebut getah bening bersirkulasi melalui pembuluh limfatik, dan membawa limfosit (sel darah putih) mengelilingi tubuh. Limfosit ini merupakn sel-sel dari sistem imun yang membantu tubuh melawan penyakit. Terdapat dua tipe utama limfosit yaitu limfosit-T dan limfosit-B. karena cairan limfe tidak mengandung sel darah merah maka ia berwarna putih.
Pembuluh limfatik melewati kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening berisi sejumlah besar limfosit dan bertindak seperti penyaring, menangkap organisme yang menyebabkan infeksi seperti bakteri dan virus.
Kelenjar getah bening cenderung bergerombol dalam suatu kelompok – sebagai contoh, terdapat sekelompok besar di ketiak, di leher dan lipat/pangkal paha.
Ketika suatu bagian tubuh terinfeksi atau bengkak, kelenjar getah bening terdekat sering membesar dan nyeri. Hal berikut ini terjadi, sebagai contoh, jika seseorang dengan sakit leher mengalami ‘pembengkakan kelenjar’ di leher, Cairan limfatik dari tenggorokan mengalir ke dalam kelenjar getah bening di leher, dimana organisme penyebab infeksi dapat dihancurkan dan dicegah penyebarannya ke bagian tubuh lainnya.

Penyebab Lymphadenitis
   Lymphadenitis hampir selalu dihasilkan dari sebuah infeksi, yang kemungkinan disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa, ricketsia, atau jamur. Ciri khasnya, infeksi tersebut menyebar menuju kelenjar getah bening dari infeksi kulit, telinga, hidung, atau mata atau dari beberapa infeksi seperti infectious mononucleosis, infeksi cytomegalovirus, infeksi streptococcal, tuberkulosis, atau sifilis. Infeksi tersebut bisa mempengaruhi kelenjar getah bening atau hanya pada salah satu daerah pada tubuh.

Gejala Lymphadenitis
   Kelenjar getah bening yang terinfeksi membesar dan biasanya lunak dan sangat menyakitkan. Kadangkala, kulit di sepanjang kelenjar yang terinfeksi tampak merah dan terasa hangat. Orang tersebut bisa mengalami demam. Kadangkala, kantung atau nanah (abses) terbentuk. Kelenjar tubuh yang membesar yang tidak menyebabkan nyeri, atau kemerahan bisa mengindikasikan gangguan serius lainnya, seperti lymphoma, tuberculosis, atau Hodgkin lymphoma.

Diagnosa
   Biasanya, lymphadenitis bisa didiagnosa berdasarkan gejala-gejala dasar, dan hal itu menyebabkan infeksi sekitarnya yang nyata. Ketika penyebab tersebut tidak dapat diidentifikasi dengan mudah, biopsi (pengangkatan dan penelitian pada contoh jaringan di bawah mikroskop) dan kultur (contoh dikirim ke laboratorium dan diletakkan pada kultur medium yang membiarkan mikroorganisme untuk berkembang) kemungkinan diperlukan untuk memastikan diagnosa dan untuk mengidentifikasikan organisme penyebab infeksi.

Pengobatan
   Pengobatan tergantung pada organisme yang menyebabkan infeksi. Untuk infeksi bakteri, dalam medis konvensional antibiotik biasanya diberikan secara infus atau dengan mulut, namun pengobatan seperti ini biasanya menimbulkan resistensi bakteri serta membunuh bakteri menguntungkan dalam saluran pencernaan kita. Dalam pengobatan holistik, pemberian antibiotik alami seperti bawang putih dan propolis mampu membasmi mikroba penyebab peradangan tanpa harus membunuh bakteri menguntungkan di dalam tubuh.
Kompres air hangat bisa membantu mengurangi rasa sakit pada peradangan batang getah bening. Biasanya, ketika infeksi tersebut telah diobati, batang getah bening pelan-pelan menyusut, dan rasa sakit surut. Kadangkala batang yang membesar tetap kuat tetapi tidak lagi terasa lunak.

sumber : the lympatic system , medicastore

PERBEDAAN OBAT KIMIA DAN HERBAL


Obat Kimiawi :

1.Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
2.Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
3.Bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak endapan obat akan menjadi racun yang berbahaya.
4.Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
5.Reaksi cepat, namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
6.Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.
7. Reaksi terhadap tubuh cepat.

Obat Herbal :

1.Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
2.Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
3.Bersifat kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
4.Lebih diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerluakan pengobatan lama.
5.Reaksi lambat tetepi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.
6.Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.

by: V the Trafalgar Law

Herpes Zoster


Definisi Herpes Zoster
Herpes zoster adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus varicella zoster dan menyerang kulit, mukosa dan saraf di sebagian tubuh.

Penyebab Herpes Zoster
Penyebab herpes  zoster  adalah infeksi  virus  varicella  zoster.  Virus  varicella  zoster  juga sebagai penyebab varicella simplex (cacar air).

Patofisiologi Herpes Zoster
Virus varicella zoster didapat saat seseorang terkena cacar air dimana virus ini tinggal dalam sistem saraf  dan dapat  aktif  kembali  bila pasien mengalami  stres berlebih atau penurunan daya tahan tubuh misalnya badan tidak fit.  Ini disebut reaktivasi virus.  Biasanya virus varicella zoster pada herpes zoster menyerang bagian kulit, mukosa dan saraf di sebagian tubuh dan hanya satu sisi tubuh (unilateral), kanan atau kiri, sesuai penjalaran dari ujung-ujung saraf. Ruam berkumpul sesuai dermatom saraf.
Herpes zoster dapat menular namun daya penularannya lebih lemah dibandingkan varicella simplex (cacar air). Penularan virus varicella zoster berupa varicella simplex (cacar air) yang dapat berubah  menjadi  herpes  zoster  melalui  proses  reaktivasi  virus.  Penularan  herpes  zoster  dapat melalui kontak langsung dengan lesi kulit dan menyebar melalui udara dibarengi dengan daya tahan tubuh menurun. Pada penyakit infeksi virus biasanya orang menjadi kurang fit dan tidak ada nafsu makan sehingga daya tahan tubuh makin rendah sehingga mudah terkena infeksi bakteri.
untuk lebih lanjut silahkan klik DOWNLOAD

Thursday, January 12, 2012

Kandungan Sperma


Mungkin Anda juga sering mendengar mitos-mitos tentang khasiat sperma. Sperma memang dalam penelitian mengandung komposisi kimia yang sangat berguna bagi tubuh.
Bahkan mitos dikalangan wanita bahwa dengan menelan sperma dapat menghaluskan kulit dan bikin awet muda. Untuk menguji kebenaran mitos tersebut marilah kita lihat komposisi kimia yang terdapat dalam sperma. Para ahli dibidang ini tidak pernah membenarkan tapi juga tidak pernah menyalahkan mitos tersebut secara ilmiah. Mereka hanya mengatakan tidak apa tertelan asal dari sperma yang sehat dan tidak tertular penyakit.

Komposisi kimia sperma adalah sebagai berikut :
Komposisi kimia …………..( Dalam mg/100 ml )
Ammonia ……………………………2
Ascoric Acid ……………………..12,8
Ash …………………………………..9,9 %
Calcium ……………………………25
Carbon Dioxide …………..54 ml/100 ml
Chloride …………………………155
Cholesterol ………………………80
Citric Acid ……………………….376
Creatine …………………………..20
Ergothioneine ………………..Trace
Fructose ………………………..224
Glutathione ………………………30
Glycerylphorylcholine ………54-90
Inositol ……………………………..50,57
Lactic Acid ………………………..35
Magnesium ……………………….14
Nitrogen, nonprotein(total) …913
Phosphorus,acid-soluble …….57
Inorganic ………………………….11
Lipid ………………………………….6
Total (lipid) ………………………112
Phosphorylcholine ………….250-380
Potassium …………………………89
Pyruvic Acid ………………………29
Sodium ……………………………281
Sorbitol ……………………………..10
Vitamin B 12 ……………….300-600 ppg
Sulfur …………………………3 % (of ash)
Urea …………………………………72
Uric Acid ……………………………..6
Zinc ………………………………….14
Copper ………………………0,006-0,024

Komposisi yang bermanfaat bagi tubuh diantaranya adalah :

1. Calcium
Komposisi ini sangat berguna untuk tulang dan gigi bahkan untuk menjaga fungsi otot dan syaraf.
2. Citric Acid
Berguna untuk mencegah penggumpalan darah dalam tubuh
3. Creatine
Berguna untuk menambah tenaga dan pembentukan otot dan juga dapat berfungsi sebagai pembakar lemak dalam tubuh
4. Ergothioneine
Berfungsi sebagai pelindungan kulit dari kerusakan DNA
5. Fructose
Dapat berfungsi sebagai pencerna gula dalam tubuh yang sangat bermanfaat sebagai pencegah penyakit diabetes.
Kebanyakan Fructose juga berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit asam urat.
6. Glutathione
Komposisi kimia ini sangat berguna sebagai obat pencegah kanker, mencegah penggumpalan darah selama operasi
dan menambah kemanjuran obat kemoterapi.
7. Inositol
Berfungsi mencegah kerontokan pada rambut
8. Lactic Acid
Berfungsi sebagai bahan untuk luka bakar dan luka pembedahan
9. Lipid
Berfungsi sebagai pembakar lemak
10.Pyruvic Acid
Berfungsi sebagai penyubur
11.Sorbitol
Dipergunakan oleh ahli farmasi sebagai bahan untuk mengatasi sembelit
12.Urea
Berfungsi untuk mengeluarkan nitrogen yang berlebih dalam tubuh
13.Uric Acid
Berguna sebagai pencegah penyakit diabetes tetapi kebanyakan Uric Acid akan menyebakan penyakit encok, dll
14.Sulfur
Berguna untuk menghaluskan kulit.
15.Vitamin B12
Sebagai penambah stamina
16.Zinc
Berguna sebagai obat jerawat.

Wednesday, January 11, 2012

ULKUS PEPTIKUM

ULKUS PEPTIKUM

A.      Definisi
Ulkus peptikum adalah ekskavasasi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding mukosal lambung, pilorus, duodenum atau esofagus. Ulkus peptikum disbut juga sebagai ulkus lambung, duodenal atau esofageal, tergantung pada lokasinya. (Bruner and Suddart, 2001).
Ulkus peptikum merupakan putusnya kontinuitas mukosa lambung yang meluas sampai di bawah epitel. Kerusakan mukosa yang tidak meluas sampai ke bawah epitel disebut sebagai erosi, walaupun sering dianggap sebagai ”ulkus” (misalnya ulkus karena stres). Menurut definisi, ulkus peptikum dapat terletak pada setiap bagian saluran cerna yang terkena getah asam lambung, yaitu esofagus, lambung, duodenum, dan setelah gastroenterostomi, juga jejenum.(Sylvia A. Price, 2006).
Ulkus peptikum atau tukak peptic adalah ulkus yang terjadi pada mulkosa, submukosa dan kadang-kadang sampai lapisan muskularis dari traktus gastrointestinalis yang selalu berhubungan dengan asam lambung yang cukup mengandung HCL. Termasuk ini ialah ulkus (tukak) yang terdapat pada bagian bawah dari oesofagus, lambung dan duodenum bagian atas (first portion of the duodeum). Mungkin juga dijumpai tukak di yeyenum, yaitu penderita yang mengalami gastroyeyenostomy. (Sujono Hadi, 1999: 204).

UNTUK LEBIH LANJUT SILAHKAN KLIK TANDA DOWNLOAD "DOWNLOAD'

Tuesday, January 10, 2012

Berbagai Macam Tipe Mahasiswa & Mahasiswi Kedokteran


Tipe - Tipe Mahasiswa FK
Percaya ga percaya rata-rata tipe mahasiswa kedokteran itu hampir sama aja loh di tiap kampus. Hal ini udah pernah kami buktiin melalui percobaan cross sectional (jangan tanya artinya apa) di poskamling sekitar Indonesia. Dari data hasil percobaan didapatkan bahwa secara garis besar mahasiswa kedokteran dibagi menjadi 50 prototype. Penasaran tipenya apa aja? Yuk, cek yang satu ini:

1. Mahasiswa perfeksionis = mahasiswa yg anti sama inhal. sekali dpt inhal langsung guling2 ditanah dan galau 7 turunan.
2. Mahasiswa studyholic = duduk paling depan, sehari2 ngurung diri dalam kamar buat belajar. motto hidupnya "tiada hari tanpa belajar"
3. Mahasiswa idiopatik = ga jelas kehidupannya di kampus. kadang2 ada, kadang2 ga ada.
4. Mahasiswa poli-organisasi = aktif diberbagai organisasi kampus. motto hidupnya "banyak organisasi, banyak rezeki"
5. Mahasiswa pasrah = dapat inhal? ah tenang, kan ga cuman aku doang yang ga lulus
6. Mahasiswa pecinta = kerjaan sehari2nya pacaran tak peduli tempat, waktu, dan lokasi.
7. Mahasiswa cadaLOver = saking terobsesinya sama cadaver, ampe kuliahnya hanya saat ada materi anatomi atau pratikum anatomi.
8. Mahasiswa SKS = tipe paling banyak di tiap kampus. belajar sampai larut hanya ketika besoknya ujian.
9. Mahasiswa religius = sukanya mengaji dan berdakwah ketika ada waktu kosong
10. Mahasiswa paket hemat = datengnya pas praktikum,skill lab ma tutor doang
11. Mahasiswa galau = tiap malam ngetweet galau sambil dengerin lagu2 adele
12. Mahasiswa setengah dewa = Tiap hari kerjaan nya maen game dan OL, tapi selalu berhasil kalo ujian.
13. Mahasiswa gaul stadium 4 = ke kampus pakai kaos oblong dan celana jeans
14. Mahasiswa inhibitor = sukanya nanya2 ke dosen sehingga menghambat mahasiswa yg lain utk pulang
15. Mahasiswa kritis : selalu nanya jadwal kuliah padahal modul dia punya, dan bertanya terus kapan dosen masuk
16. Mahasiswa OVJ = tiada hari tanpa membuat tertawa teman2nya
17. Mahasiswa petani = datang paling pagi buat bookingin tempat duduk temen
18. Mahasiswa insert investigasi = niat dateng ke kampus buat nyari gosip2 ter-hot seangkatan
19. Mahasiswa asianlover = tiap hari ngebahas korea. suka teriak2 ga jelas tiap ngeliat foto/ video artis korea
20. Mahasiswa FreeAll = datang ke kmpus bawa laptop untuk dapat ngenet gratis dan download film gratis pake sinyal wifi kampus
21. Mahasiswa the ripper = pembunuh teman saat tutorial
22. Mahasiswa dreamer = kerjaannya tidur di kelas dari awal sampai habis
23. Mahasiswa KW 9 = beli buku yg bajakan semua.
24. Mahasiswa ekstrovert : suka gosipin kelakuan teman²nya & dosen/Konsulen
25. Mahasiswa pa bondan = dateng ke kampus cuma nongkrong di kantin sambil ngeborong kuliner
26. Mahasiswa introvert = punya bahan untuk belajar buat ujian dari dosen hanya disimpan buat sendiri, ogah bagiin ke teman²
27. Mahasiswa perpustakaan berjalan = kemana2 bawa buku yg tebel2
28. Mahasiswa JournalLover = bawa jurnal kemana2 tapi ga paham isinya apa
29. Mahasiswa model : kekampus pakai height heel lebih 10 cm,,,
30. Mahasiswa pencabut dompet = sukanya nagih uang ke teman
31. Mahasiswa Konter = datang ke kampus menawarkan jasa pulsa elektrik
32. Mahasiswa recorder = hafal semua yang dikatakan dosen waktu kuliah
33. Mahasiswa program KB = IP 2 cukup
34. Mahasiswa hemat listrik : suka ngecas bb. Laptop,hape dikampus
35. Mahasiswa SOGO = ke kampus dandannya kaya mau liburan keluar negri
36. Mahasiswa hemat air = suka numpang mandi dan BAB di wc kampus
37. Mahasiswa buku berjalan = mahasiswa yang saking pinternya, ditanyain materi selalu bisa jawab
38. Mahasiswa game center = mahasiswa yang datang ke kampus cuma buat maen game online bareng temen seangkatan
39. Mahasiswa cool = paling suka duduk dibawah AC ketika kuliah
40. Mahasiswa las vegas = ke kampus cuma buat maen poker sama UNO di kantin.
41. Mahasiswa olahragawan = ke kampus selalu pake sepatu futsal
42. Mahasiswa superman = kemana-mana sobotta dan dorland d gendong d tas.
43. Mahasiswa RU = ada apa apa dikir langsung updet pm, menuhin recent updates
44. Mahasiswa bermodal cinta = datang ke kampus ga bawa apa2
45. Mahasiswa joki 3 in 1 = suka nebeng temen ke kampus
46. Mahasiswa seks bebas = suka nyucuk flashdisk berisi virus ke berbagai laptop
47. Mahasiswa tutorial oriented = hanya belajar keras saat tutorial aja
48. Mahasiswa kupu2 = kuliah-pulang kuliah-pulang
49. Mahasiswa salesman = gaya berpakaiannya susah dibedakan antara mahasiswa dan salesman
50. Mahasiswa gaib = kehadirannya tidak jelas

Itu tadi 50 prototype mahasiswa FK. Pasti ga jauh beda kan disetiap FK? Rata - rata pasti ada aja seperti yang telah disebutkan diatas. Pertanyaannya sekarang masuk jenis yang manakah anda?

HATI-HATI MINUM KETIKA SEDANG MAKAN


Anda memiliki kebiasaan banyak minum ketika sedang makan? Sepertinya Anda harus segera mengubah kebiasaan tersebut. Sebab, meneguk air ketika makan ternyata dapat menghambat pencernaan di lambung.

Konselor mikrobiotik dari India, Shonali Sabherwal, mengatakan, ketika makan bukanlah waktu yang tepat untuk memuaskan rasa dahaga. "Orang-orang tidak tahu betapa minum air saat makan cukup mempersulit pencernaan mereka," ujar Sabherwal seperti dikutip Times of India.
Penelitian menunjukkan bahwa minum sedikit air selama makan tidak menjadi perhatian. Namun, minum segelas atau dua gelas dapat mengganggu pencernaan. Para peneliti menemukan bahwa yang terbaik adalah minum air sebelum makan dan dua jam sesudahnya. Hal ini membantu dalam penyerapan nutrisi.
Sabherwal mengatakan bahwa minum air ketika makan dapat mengencerkan konsentrasi asam lambung (HCl). Untuk mencerna makanan, tubuh memerlukan HCl dengan konsentrasi tertentu. Namun, kerena minum banyak air, konsentrasi HCl berkurang. Akibatnya, hanya sedikit makanan yang bisa dicerna oleh tubuh. Hal ini, jika dibiarkan terus bisa menimbulkan berbagai penyakit.
Asam lambung, selain membantu pencernaan juga berfungsi sebagai anti bakteri. Jika lambung sudah tidak bekerja optimal, akan dapat mempengaruhi kerja organ pencernaan lainnya menjadi lebih berat sehingga menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh.
Agar tak merasa haus ketika makan, Sabherwal menghimbau agar tak terlalu banyak makan makanan yang asin.  "Pastikan makanan Anda tidak terlalu asin karena  akan semakin membuat  haus," kata dia. Agar pencernaan tetap berjalan baik meskipun tanpa dibantu oleh air, ia menyarankan agar mengunyah pelan-pelan. Saat mengunyah, mulut mengeluarkan enzim yang membantu pencernaan makanan sehingga tugas lambung dalam mencerna makanan menjadi lebih ringan.

Tuesday, January 3, 2012

SERBA SERBI CAIRAN SPERMA PRIA (SEMEN)


Pertanyaan 1 :
Bagaimana komposisi cairan Sperma atau Semen?
Jawaban 1 :
Tampak sebagian besar terdiri dari cairan plasma seminalis, sebagian kecil adalah sperm (sel spermatozoa) dan mucus (lendir)

Pertanyaan 2 :
Bagaimana komposisi zat-zat nutrien pada cairan sperma ?
Jawaban 2 :
Sebagian besar terdiri dari protein (150 mg).


Pertanyaan 3 :
Bagaimana cita rasa cairan sperma ?
Jawaban 3 :
Akan terasa pahit dan masam bila individu banyak makan daging merah, produk hewani, bawang, garlic dan kopi. Akan terasa manis bila individu banyak memakan buah-buahan yang mengandung gula alami seperti jeruk, pisang dan apel.

Pertanyaan 4 :
Berapa jumlah cairan sperma setiap ejakulasi?




Jawaban 4 :
Setiap ejakulasi dikeluarkan sekitar 1 sendok teh cairan sperma, yang mengandung 200-500 Juta sel jantan (spermatozoa).

Pertanyaan 5 :
Bagaimana jumlah spermatozoa yang dikeluarkan oleh manusia dibandingkan dengan hewan?
Jawaban 5 :
Tampak babi mengeluarkan jumlah spermatozoa paling banyak di ikuti oleh sapi dan paling sedikit adalah tikus.

Pertanyaan 6 :
Bagaimana kecepatan (velositas) cairan sperma pada saat ejakulasi ?
Jawaban 6 :
Tampak kecepatan sperma melesat pada saat ejakulasi pria  adalah 31 mile per hour (31 Mil per Jam) artinya lebih cepat daripada lompatan seekor jaguar.

Pertanyaan 7 :
Berapa lama spermatoza dapat bertahan hidup dalam tubuh wanita? Berapa tingkat keasaman (pH) cairan sperma?

Jawaban 7 :






Spermatozoa dapat bertahan hidup selama 5 hari dalam tubuh wanita

Tingkat keasaman (pH) : 7.2 – 8 (artinya tergolong basis bukan acid)















sumber : Tanya Jawab Kesehatan Seksual





7 Kebiasaan Bikin Anda Cepat Pikun

Sering lupa meletakkan kunci atau dompet? Atau, apakah Anda sering ketinggalan membawa barang? Bisa jadi Anda tergolong pelupa.

Jika di usia muda Anda sudah sering lupa, menurut Dr. Peter Rendell dari University of New South Wales, Sidney, Australia, kemungkinan besar Anda akan lebih cepat alami kepikunan.

Perlu Anda tahu, ternyata ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat daya kerja otak menurun. Akibatnya, memori makin buruk dan daya tangkap pun lemah. Maka itu, hindari 7 kebiasaan yang bisa bikin cepat pikun berikut ini:

1. Makan Terlalu Banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang kadar lemaknya tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.

2. Merokok
Zat dalam rokok yang terhisap akan mengakibatkan penyusutan otak secara cepat, serta dapat mengakibatkan penyakit Alzheimer.

3. Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak akan menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi, sehingga terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak.

4. Kurang Tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.

5. Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menyebabkan mengkerutnya otak kita.

6. Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak jadi kurang terlatih.

7. Memikirkan banyak hal saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas otak serta dapat merusak otak.
Powered by Blogger.